Pemerintah Kabupaten Wonogiri serius mengembangkan potensi industri pariwisata pada segmen desa wisata. Menurut Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri, Haryanto, desa wisata tak melulu harus punya destinasi wisata.
Ditemui di kantornya, Rabu (28/2/2024) Haryanto menjelaskan bahwa industri pariwisata pada segmen desa wisata tak harus menawarkan pesona alam dan destinasi wisata tertentu.
“Untuk dipahami bersama bahwa desa wisata itu tidak harus punya destinasi wisata atau spot wisata alam. Tapi bisa jadi menyuguhkan paket wisata non-alam seperti seni budaya, kuliner, klaster ekonomi kreatif, dan sebagainya,” terang Haryanto.
Hal ini sudah dibuktikan Kabupaten Wonogiri melalui pengembangan Desa Wisata Paranggupito di Kecamatan Paranggupito. Desa Wisata paranggupito menyuguhkan paket wisata seni budaya, wisata pantai, dan edukasi pelestarian alam.
Keberadaan Desa Wisata Paranggupito juga telah diakui secara luas dengan masuknya nama Desa Wisata Paranggupito sebagai 300 besar Desa Wisata Terbaik pada ajang Penghargaan Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Desa Wisata Paranggupito juga berhasil menyabet prestasi sebagai Desa Wisata Terbaik Kedua di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2023.
Pada mulanya, pengembangan desa wisata di Kabupaten Wonogiri sendiri menurut Haryanto adalah inisiasi dari desa. Bak gayung bersambutm pemerintah pun hadir mendukung pengembangan potensi desa wisata melalui program-program yang didanai melalui ABPD Kabupaten Wonogiri.
“Awalnya pengembangan potensi desa ini berasal dari desa itu sendiri. Berkomunikasi dengan Pemkab dan stakeholder lainnya, maka desa-desa ini kemudian bisa bersinergi dalam upaya pengembangannya. Pemkab Wonogiri hadir memberikan pelatihan-pelatihan yang didanai oleh APBD,” ungkapnya.
Pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelatihan manajerial desa wisata, Pelatihan Kuliner meliputi home industri kuliner, packaging, dan digital marketing. Ada pula pelatihan kepemanduan wisata, hospitality, dan branding desa wisata serta pembuatan konten pariwisata.
Perhatian dan kehadiran pemerintah dalam upaya pengembangan desa wisata ini sendiri diharapkan mampu menjadi pemicu semangat dan menopang keberhasilan industri pariwisata pada segmen wisata desa di Kabupaten Wonogiri.
“Selain itu, dengan semakin marak dan berkembangnya desa wisata di Kabupaten Wonogiri, tentunya akan menumbuhkan kemandirian desa, membuka lapangan kerja, meningkatkan PAD, dan terutama meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” pungkasnya youtube to mp3.
Sebagai informasi, saat ini ada enam desa yang digadang-gadang Pemkab Wonogiri menjadi desa wisata unggulan. Keenam desa tersebut masing-masing memiliki potensi yang berbeda. Desa Wisata Paranggupito di Kecamatan Paranggupito memiliki sajian paket wisata seni budaya dan beberapa destinasi wisata alam berupa jajaran pantai selatan seperti Pantai Nampu, Pantai Sembukan, dan Pantai Klothok. Desa Wisata Sendang di Kecamatan Wonogiri dengan pesona obyek wisata Waduk Gajah Mungkur dan paket wisata paralayang dan gantole.
Yang ketiga adalah Desa Wisata Conto di Kecamatan Bulukerto dengan potensi perkebunan dan industri Kopi Wonogiri. Desa Wisata Conto juga telah menyabet penghargaan sebagai Juara Harapan 1 kategori Desa Berkembang pada Anugerah Desa Wisata Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Republik Indonesia tahun 2023.
Di Kecamatan Manyaran terdapat dua desa wisata yakni Desa Wisata Kepuhsari dan Desa Wisata Karanglor. Desa Wisata Kepuhsari menyuguhkan paket wisata kesenian dan industri tatah sungging wayang kulit. Sedangkan Desa Wisata Karanglor memiliki destinasi Umbul Nogo.
Desa Wisata yang terakhir adalah Desa Sumberejo di Kecamatan Batuwarno dengan potensi telaga alam dan seni budaya.