erayaan Gawai Dayak Bidayuh (Nyobeng), 15 juni 2017 yang dilaksanakan di Desa Sebujit, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang. Gawai Nyobeng Dayak Bidayuh Sebujit adalah merupakan acara tahunan yang di ikuti seluruh masyrakat Desa sebujit, dan dihadiri beberapa tamu undangan Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Perayaan Gawai Dayak Bidayuh yang dihadiri oleh pj.SEKRETARIS DAERAH dan ANGOTA DPRD . Bupati Bengkayang dalam sambutannya yang dibacakan oleh pj Sekda SILVERIUS SINOOR, SH, MH , meminta masyrakat tetap menjaga dan melestarikan adat istiadatnya, terutama event Nyobeng yang diharapkan juga mampu menarik minat para wisatawan dengan keunikannya. Perkembangan serta modernisasi dan teknologi harus menjadi pendukung penguatan budaya lokal bukan menjadikan adat dan budaya semakin lemah dan membawa pengaruh buruk. Kegiatan Berlangsung dengan lancar dan meriah di rumah adat Dayak Bidayuh yang unik dan menarik.
Pada waktu itu, wilayah Kabupaten Bengkayang ini meliputi 10 kecamatan. Keberadaan Undang-undang Nomor 12 tahun 2001 tentang pembentukan Pemerintahan Kota Singkawang mengakibatkan Kabupaten Bengkayang dimekarkan kembali dengan melepas 3 kecamatan yang masuk kedalam wilayah pemerintahan kota Singkawang sehingga tinggal menjadi 7 kecamatan. Kemudian, pada tahun 2002, Kabupaten Bengkayang kembali bertambah menjadi 10 keca-matan dengan pembentukan 3 kecamatan baru, yaitu: Kecamatan Monterado, Kecamatan Teriak, dan Kecamatan Suti Semarang. Pada awal tahun 2004, dari 10 kecamatan yang ada tersebut, Kabupaten Bengkayang dimekarkan lagi menjadi 14 kecamatan dengan 4 kecamatan barunya, BTR4D yaitu: Kecamatan Capkala, Kecamatan Sungai Betung, Kecamatan Lumar, dan Kecamatan Siding. Pada tahun 2006, dari 14 kecamatan dimekarkan kembali menjadi 17 kecamatan. Tiga kecamatan yang baru terbentuk adalah Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kecamatan Lembah Bawang, dan Kecamatan Tujuh Belas. Pada bulan Agustus 2010 dilantik Bupati Bengkayang Terpilih yaitu Suryadman Gidot,S.Pd. banyak pertanyaan masyarakat yang timbul, kenapa bengkayang berasal dari nama la la, padahal orang cina datang mengenal bengkayang di mana mayoritas warga disana waktu itu dengan sebutan rara. akibat orang cina tidak tau menyebutkan rara, karena lidahnya tidka bisa jadilah la la. Bupati Kabupaten Bengkayang Suryadman Gidot M,Pd dalam Sambutanya Mengatakan, Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang mengucapkan banyak terima kasih kepada Forkopimda Kabupaten Bengkayang, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pusat yang telah bersama-sama dengan Bupati dan seluruh perangkat Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk melaksanakan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Bengkayang, di usianya yang sudah 18 tahun, di tinjau dari manusia dia sudah boleh di katakana dewasa, kalu di tinjau dari hak politiknya ini usia yang boleh menentukan dan boleh memilih dan di pilih, di usia 18 tahun saya mengajak jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang baik xcekutip maupun, Legislatip dan yudikatip dan seluruh masyarakat.